Rabu, 15 Oktober 2014

Masih adakah hati nurani

Hari ini saya sangat merasa terenyuh sekali hatiku, melihat ada ibu hamil besar kemungkinan sudah 8 bulan didalam kereta tidak ada yg memberinya tempat duduk,
terus terang aku terbilang baru naik kereta tepatnya sudah 2 bulan, karena aku dan suami memutuskan untuk membeli rumah di citayem jadilah setiap hari aku naik kereta
setiap hari aku coba dari gerbong ke gerbong alhasil sekarang aku memutuskan untuk menetap di gerbong 3, sekarang aku pun sudah hapal dimana tempat duduk prioritas
setelah beberapa minggu menetap di gerbong itu aku pun sudah hapal beberapa wajah di antaranya aku lihat ada 2 ibu hamil yg naik di jam yg sama dan gerbong yang sama, tapi tadi pagi posisi kereta berbeda dari biasanya pintu kereta biasanya tepat terbuka didepan kami bergeser 2 meter tapi aku tetap memutuskan untuk naik di pintu yg biasanya dengan agak sedikit berlari arah kekanan dan akhirnya aku berhasil naik dan mengatur posisi agar bisa pegangan dan berdiri dengan nyaman, setelah 5 menit waktu berjalan tiba " ibu hamil yang naik ke pintu arah kiri muncul ditengah sesaknya gerbong kereta sambil memegang perut dan berucap permisi "... langsung ku sambut tanganya.. sambil berucap astaghfirullah mba... dengan sedikit meninggikan suaraku Tolong donk yang duduk pinjam tempat duduknya buat ibu hamil, tapi ternyata semua orang yang duduk itu hanya saling pandang satu sama lain tanpa memperdulikan kata" ku dan tak ada yang berdiri memberikan tempat duduknya... hati saya seakan teriris melihat kejadian itu, tetap ku pegangi tangan ibu hamil itu seakan sambil berteriak tak adakah yang mau memberikan tempat duduk, sini bu saya bantu pegangi ke arah bangku prioritas kata seorang bapak disampingku... iya mba saya menuju bangku prioritas saja mba kata ibu hamil itu... seketika juga semua orang memberikan jalan agar ibu itu bisa melewati sempitnya desak"an dikeramaian gerbong kreta dan akhirnya ibu itupun bisa duduk dengan nyaman.
tapi emosiku belum stabil aku tetap menggerutu masyallahhh tidak kah ada yang mengerti bagaimana keadaan ibu itu? bagaimana jika itu terjadi pada kalian? apakah seorang ibu hamil harus tetap menuju kursi prioritasnya yang jaraknya 5 meter dari pintu masuk dengan kondisi gerbong padat? untuk ibu hamil berjalan jarak 5 meter berjalan gak masalah, tapi klo sempit begini? gimana klo bayinya kenapa "?... aku gak habis pikir apa yang ada dibenak orang" di sepanjang 5 meter itu ttg ibu hamil itu? tidak adakah hati nurani mereka? untuk mba " yang belum hamil memang kalian belum tau rasanya seperti apa? perjuangan ibu hamil itu berat dia harus menjaga dy sendiri dan bayi yg ada dalam perutnya apa salahnya sech berbuat baik, hanya sekedar bangku kereta, untuk ibu " yang pernah hamil : memang seharusnya yg muda yg memberikan tempat duduk buat orang hamil, tapi kalau ibu belum terlalu tua tidak masalah anda merelakan bangku untuk ibu hamil yang lebih muda dari anda, krn anda dulunya pasti tau rasanya hamil besar itu, untuk bapak" dan mas"...  baik yang sudah beristri maupun belum tolonglah. kalian banyakan saja istri, ibu atau saudara kalian seperti itu gimana?
Dan inilah reaksi bbrp orang yang duduk dibangku kereta yang sudah dilewati ibu hamil itu :
- bangku pertama didepanku mba " berjilbab pink : setelah mendengar ocehanku dia hanya melirik mukaku sejenak dan akupun menatap wajahnya dengan sinis akhirnya ditertunduk
- bangku kedua : mba " pakai baju biru seksi : diapun menatapku kemudian langsung menutup matanya seolah" aku dongengan buatnya untuk tidur
- bangku ketiga : ibu stw dia beberapa kali melihat mukaku.. ntah apa yg dia pikirkan
- bangku ke empat : Mas pakai baju seragam, badannya tegap dan ganteng sibuk dengan hapenya
bapak yang berdiri disebelahku menyauti omonganku, iya mba saat ini banyak orang yang gak peduli dengan kondisi orang lain, sebaiknya kalau mba nanti hamil jangan malu untuk minta tolong orang cariin tempat duduk demi kenyamanan dan keselamatan ibu dan anak.
iya pak semoga saja nanti tiba waktunya saya hamil masih bisa menemukan orang" yang baik dan punya hati nurani dalam kereta ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar