keesokan harinya kakak masih semangat berangkat kesekolah tapi pas aku pulang kerja aku liat matanya mulai merah langsung aku kasih obat salep mata yang sebelumnya adiknya pernah sakit mata juga, 3 hari berlalu panas naik turun setiap dikasih tempra turun sebentar terus naik lagi dengan mata memerah yg tak kunjung memudar malah panasnya sampai 39.6 akhirnya hari ke 4 aku bawa kedokter kakak libur sekolah selama 3 hari, dokter bilang mungkin saat imunisasi kondisi badan kakak tidak fit jadi bisa kaya gini, selama kakak demam akupun setiap saat mengecek panas badannya takut panasnya tambah tinggi, kalau panasnya tidak turun maka akan tes darah untuk mengetahui sakitnya karena apa? tapi setelah rutin minum obat dan dikasih obat tetes mata alhamdulillah kakak berangsur pulih
pulang kerja cek panas badan kakak masih tinggi langsung kedokter dan sambil menunggu panggilan dari dokter kita foto dulu yah kak, sedih banget liat matanya merah dan mulai bengkak
Muka sayu kakak
hari kamis dan jum'at kakak sudah masuk sekolah ketika malam sabtu sidedekpun meriang sampai pagi karena aku mau pergi ke notaris tanda tangan AJB rumah jadilah aku tinggal sebentar, pas pulang ke rumah jam 12 aku liat ibung tiduran di kursi dan bilang kalau dia sakit mata dan demam, karena dedek masih meriang jadi aku gak bisa anterin ibung ke dokter, minta tolong dibantu pak supri untuk anterin ibung, semenjak pulang dari dokter ibung hanya tiduran saja aku fikir karena dia demam dia butuh istirahat jadi kubiarkan ibung istirahat.
saat itu dedek panasnya makin jadi malah matanya ikut belekan dan merah, yah Allah setiap malam aku begadang memantau panas dedek, dan tetap mengerjakan pekerjaan rumah menyapu memasak dan lain - lain sambil mengendong anak yang sakit, rasanya itu Allahuakbar banget. badankku juga ikutan mulai drop, pas hari senin jam 3 sore kurasakan badan dedek panas banget, kucoba hidupkan motor tapi ternyata motorpun tidak bisa distarter, akhirnya aku minta tolong bunda fauzan anterin dedek keklinik, sampai diklinik aku mendaftar untukku dan anakku sekaligus, setelah di cek anakku panasnya sampai 40.1, yah Allah aku liat badannya lemas dengan mata yang berair dan degub jantungnya berdebar kencang, ketika dokter akan memeriksaku aku langsung bilang dok tolong periksa anakku dulu karena sekarang dia panas banget, dokterpun menyarankan untuk memasukan obat penurun panas lewat anus, meski susah payah karena dedek meronta" dan nangis kejer sehingga susah memasukan obatnya, karena sibuk mengurus dedek ketika dokter memeriksaku aku cuma bilang aku sakit tenggorokan, aku bahkan lupa kalau aku sedang sakit kepala, karena bagiku saat itu yang terpenting adalah kesehatan anak, tanpa peduli keadaanku, padahal kalau difikir bagaimana aku bisa mengurus anak sakit kalau aku sendiri sakit, tapi inilah cinta tanpa syarat untuk seorang anak aku berdoa demi kesembuhan anakku, dedek benar" tidak mau turun dari gendoganku alhasil saat aku sholat n pup pun sambil menggendong anak, detak jantungku bagai obat penawar yang paling mujarab untuk sianak dia benar" tak mau berpisah denganku.
Sampai dirumah aku mau ganti pampersnya dedek nangis dan gak mau dibuka pampersnya sepertinya dia trauma ketika memasukan obat lewat anus.
Muka sayu dedek saat panas smp 40.1
disaat lelahku berbaring disaat itu kurasa mataku agak gatel yah tanpa kuhiraukan tapi ketika kulihat kaca astahgfirullah penyakit mata ini hinggap juga dimataku, langsung saja aku minta sama ibung obat tetes mata Cendo yang pernah aku kasih kedia, betapa terkejutnya aku ketika melihat obat"an ibung masih banyak, Astaghfirullah ibung gimana mau sembuh ini obat"an kenapa gak diminum dia bilang aku serat kalau minum obat itu, ibung jangan menentukan aturan sendiri ikutin saran dokter kalau mau sembuh sudah 4 hari ibung berbaring tidak bangun", makan gak mau mandipun enggak sholatpun gak, dia jawab gmn kepalanya pusing ntar nyungsep gmn? aku bilang banyak cara bung Allah itu Maha mengetahui orang yang sekarat aja bisa sholat sambil mengerjapkan mata, seketika aku pengen marah, tapi aku tahan emosiku karena aku takut dia tersinggung, kutahan nafas dalam " sambil mengucap Allahuakbar pelan - pelan.
Sekarang ibung maunya gmn? minum obat gak mau bergerak juga gak? mau aku kerokin? ibung harus semangat gak boleh kaya gt? nanti ibung tambah drop yang ada tambah banyak penyakitnya aku gak bisa anter ibung ke rumah sakit saat anakku juga sakit, ibung bilang badan ibung pegel pasti pegel yang namanya tidur tidak bergerak selama 4 hari gmn gak pegel, ku atur kosa kataku agar ibung tidak tersinggung, coba ibung bangun pelan" berjemur dan mandi air hangat biar badan seger, akhirnya aku kerokin badannya kuraba tidak panas, ok kalau ibung mau memastikan lagi kedokter nanti sore kita kedokter lagi buat ngecek ibung, sore itu aku paksakan pergi kedokter membawa dede yang masih meriang, setelah dijelaskan oleh dokter barulah dia percaya, kalau yang menyebabkan tenggorokan dia serat itu bukan efek dari obat melainkan efek dari obat mata.
hari keenam aku masih mengurus anak sambil mengerjakan pekerjaan rumah sendirian, dan dengan badan drop pula, rasaya ajaib yah sukar diungkapkan dengan kata - kata, tapi aku percaya Allah akan menyembuhkan kami semua, aku coba berbicara dengan ibunya eva tetanggaku yang kebetulan seumuran dengan ibung untuk memberi masukan kalau obat itu tidak boleh diminum semaunya harus sesuai petunjuk dokter, usahakan badan bergerak dan berjemur biar enakan, alhamdulillah dia mau ngobrol dan mendengarkan ibu eva.
hari ketujuh pagi" kudengar ibung mulai bangun dan memasak nasi, aku tanya apa ibung sudah mendingan? dia jawab iya alhamdulillah, ibung sudah mampu aku tinggalkan untuk menjaga anak? iya gpp jawabnya singkat, dah karena sudah 3 hari aku tidak masuk kerja akhrinya kuputuskan untuk masuk kerja meski badanku dan mataku belum sembuh, tapi aku harus bertanggung jawab terhadap pekerjaanku, berangkat kerja pakai kaca mata hitam, seolah " diperjalanan orang memandang sok iye! padahal mereka gak tau dibalik kaca mata ini ada mata yang berwarna merah.
dari kejadian ini aku tau kalau sakit mata itu menular ketika habis mengobati mata harus segera cuci tangan dan pakai kaca mata hitam untuk menghindari terjadinya penularan penyakit, dan aku tau ini merupakan ujian dari rancangan Allah agar aku lebih dekat padanya, agar aku lebih dekat dengan anak - anakku, agar aku bisa menguji kesabaranku, agar aku bisa belajar meredam emosiku karena ART bagiku sudah menjadi bagian dari keluargaku, agar aku bisa menjadi ibu yang lebih baik lagi. yah selama masih diberikan kesempatan untuk bernafas teruslah belajar untuk menjadi pribadi yang labih baik untuk dunia dan akhirat
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.