Cerita tahun 2012
Namaku Caca tinggal di sebuah kontrakan kecil daerah Jakarta Pusat bersama putri kecil yang ku beri nama Kiran berusia enam bulan, pengasuh anakku bernama Fatmi dan adikku bernama Ahmad, sedangkan suamiku bekerja di luar kota.
Seperti biasa setiap sabtu pagi aku akan pergi ke pasar Sumur Batu untuk membeli stok lauk dan sayuran selama seminggu, sampai di rumah aku mengintip isi dompet alhamdulillah pikirku sisa uang masih ada delapan ratus tiga puluh ribu rupiah, bulan ini insyallah bisa menyisihkan sedikit untuk di tabung karena jum'at minggu depan sudah gajian.
Setelah membereskan belanjaan aku beristirahat sebentar sambil bermain dengan Kiran, lalu adikku mendekat sambil mengatakan,
"Kak, hari ini aku ada bayaran tugas kuliah delapan ratus ribu, terakhir bayar hari ini"
"Ya Allah kamu ini kenapa mendadak begini, setidakya kasih tau kek beberapa hari sebelumnya, emang buat tugas apaan?" tiba - tiba kepalaku berdenyut mendengarnya.
"Yah sudah kalau tidak percaya, tanya aja langsung ke teman - teman atau kampus sekalian!" dengan nada kesal.
Begitulah adikku Ahmad dia tidak peduli bagaimana cara kakaknya untuk mendapatkan uang, baginya uang harus ada ketika dia membutuhkannya.
Sewaktu dia lulus SMA memang aku yang menawarkan diri untuk membiayai kuliahnya, agar kelak setelah tamat kuliah berharap bisa mendapatkan ilmu dan pekerjaan yang lebih baik.
Akhirnya ku berikan uang delapan ratus ribu untuk adikku, berarti uangku sisa tinggal tiga puluh ribu, hmmm....sambil menarik nafas aku berpikir bagaimana uang ini harus bisa mencukupi ongkosku dan adikku untuk seminggu kedepan?
Siang hari sekitar jam satu HP ku bergetar ternyata sms dari adik sepupuku yang sedang kuliah di Jakarta Juga.
"Kak, ada di rumah gak? Lia mau maen yah"
"Ada dek, maen aja Lia kesini di tunggu yah"
Siapa yang tak senang hidup dirantau tiba - tiba dapat kabar kalau adik sepupu mau main ke rumah.
Tak berapa lama ternyata adik sepupuku bersama pacarnya sudah sampai dirumahku, langsung ku suguhi air es teh manis dan kutawari mereka makan siang, tapi mereka menolak karena sebelum ke rumah sudah makan siang.
Aku keluar rumah sebentar membawa uang sepuluh ribu untuk membeli gorengan yang biasa mangkal di bawah pohon jambu, tapi ternyata gerobaknya gak ada, berarti si abang gorengan sedang tidak jualan, aku bingung harus di suguhin apa buat saudaraku sudah hampir dua jam belum ada suguhan makanan sepertinya mereka betah karena belum ada tanda - tanda mereka pulang.
Jam tiga adikku Ahmad pulang kuliah, setelah ngobrol sebentar langsung aku ajak dia pergi ke ITC Cempaka Mas jalan kaki untuk menghemat uang, beruntung aku teringat kalau aku masih menyimpan voucher Pizza sebesar seratus ribu, yang aku dapat dari menang kuis bulan lalu.
"Lia, kakak tinggal pergi bentar yah sama Ahmad, jangan kemana - mana loh, sekalian maen sama Kiran tungguin yah"
Sampai di tempat pemesanan pizza kasirnya bilang, "Bu ini vouchernya hanya berlaku untuk makan ditempat yah, ada lagi yang mau di pesan?"
"Oh gak mba, itu saja"
Pizzapun akhirnya datang, aku melihatnya sambil senyum dapat pizza ukuran besar tanpa minuman, hanya mengandalkan voucher antara bahagia dan miris hiks...
"Ahmad kamu boleh makan sedikit aja kemudian tunggu sebentar nanti pizza ini kita minta bungkus di bawa pulang makan bersama, oh iya gak usah pake saosnya karena kita gak beli minumnya di sini, nanti kamu bisa keselek kepedasan"
"Iya Kak" Ahmadpun mengambil satu potong pizza dan memakannya dengan lahap kemudian sisanya langsung minta di bungkus .
Ahmad yang paling susah dikasih tahu tetap memakan pizza dengan campuran saos yang banyak akhirnya keselek beneran.
"Nih kamu beli air minum di supermarket sana, harganya cuma dua ribu, kalau beli disini gak cukup uang kita" sambil ku sosodrkan uang lima ribu.
Entahlah bisa jadi mba yang bekerja di pizza mendengar obrolanku, kuabaikan rasa malu memang begitu keadaan kami saat ini.
Takut kelamaan pergi kami memutuskan pulang naik bajaj biasanya ongkosnya cuma tujuh ribu, tapi karena supir bajaj tidak punya uang kembalian akhirnya aku bayar sepuluh ribu, yang berarti sisa uangku tinggal lima belas ribu. karena yang tiga ribu sisa kembalian air minum sudah masuk kantong Ahmad.
Sampai di rumah, Alhamdulillah nikmatnya kami makan pizza bersama sambil bercerita ditemani es teh manis.
Adzan magrib berkumandang kamipun melaksanakan sholat bergantian karena keterbatasan ruangan yang sempit.
Setelah sholat Lia dan pacarnya berpamitan pulang.
"Hati - hati yah Lia, jaga diri baik - baik, jangan sungkan kalau mau main lagi" kamipun berpelukan.
Ketika motor yang mereka pakai sudah menjauh akupun menutup pintu kemudian mengambil uang di saku celana.
"Ahmad ini uang untuk ongkos kamu besok sepuluh ribu, kalau kuliah seharian usahakan bawa bekal saja kaya kakak, karena ini sisa uang tinggal lima ribu rupiah.
Ahmad pun mengambil uang itu, sambil menaikan satu garis alisnya dan memicingkan mata.
"Tok. tok.. assalamualaikum mba Caca" tiba - tiba ada yang mengetok pintu rumahku
"Waalaikumsalam Oh Bu Iwo, ada apa Bu? Yuk masuk"
"Ah di sini saja gak apa - apa, wah abis pesta makan pizza nih, gini... cuma mau nyampaiin pesan tadi sore arisan sudah dikocok yang keluar nama Mba Caca dapatnya satu juta setengah, tapi anu... kebetulan ibu belum bayar kontrakan bisa ga ntar uangnya ibu pinjam dulu lima ratus buat bayar kontrakan?"
"Oh gt bu, insyallah bisa bu tapi ntar yah tunggu uangnya dapat dulu"
"Makasih yah Mba Caca, ibu pamit dulu"
Sambil menidurkan Kiran aku bersenandung shalawat nabi, tiba - tiba pintu di ketok lagi.
*****
"Tok...tok... Assalamualaikum Mas Ahmad, maaf Mba Cuacanya ada?"
"Ada Mba tunggu bentar yah, Kakkk... Di cariin Mba Lastri nih"
Mendengar terikan Ahmad, Kiran akhirnya terbangun lagi, ku gendong dia keluar kamar.
"Eh Mba Lastri, ada apa yah mba, sini mba duduk, maaf ada bantal karena biasanya adik saya tidur di depan tv"
"Maaf Mba Caca mengganggu yah? Ini tadi si Nindi besok ada bayaran uang sekolah tapi saya belum ada uangnya, kebetulan tadi dengar Mba Caca menang arisan, Bu Iwo kan mau minjam lima ratus nah aku juga pengen pinjam juga lima ratus, tolong banget Mba Caca soalnya kasihan anak saya mau ujian"
"Oh begitu, insyallah bisa Bu, tapi masalahnya uangnya belum ada sama saya, masih sama Bu RT"
"Bisa kok mba di ambil, Bu RT tadi sudah bilang tunggu tamunya Mba Caca pulang dulu kalau mau pinjam uang, aku panggilan Bu RT nya sekarang yah mba"
Belum ku iya kan Bu Lastri langsung keluar dari rumah buru - buru ke rumah Bu RT.
"Assalamualaikum cantik belum tidur nih, Bu RT menyapa anakku"
"Belum nih Bu RT, mungkin sebentar lagi"
"Tadi kan sudah di kocok arisan ternyata Mba Caca yang menang, tapi banyak juga ibu - ibu yang lain yang mau menang, Bu Lastri dan Bu Iwo mau pinjam, aku bilang nunggu keputusan Mba Caca saja"
"Iya betul RT tadi Bu Iwo sudah kesini, yah gak apa - apa lima ratus boleh dipinjam Bu Iwo nanti uangnya aku yang kasih, lima ratus boleh dipinjam Mba Lastri, ini empat ratus lima puluh untuk aku sendiri, lima puluhnya untuk Bu RT.
"Ahh terima kasih Mba Caca, insyallah rezekinya lancar yah" sahut Bu RT
"Terima kasih Mba Caca, yuk kita pulang Bu RT, biar Mba Caca istrirahat dulu, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Ku tutup pintu dengan membaca "Alhamdulillahhirabbilalamin"
"Ya Allah kak, begitu banget orang di sini belum juga megang uang arisannya sudah banyak yang booking duluan" sahut Fatmi
"Sssttt gak boleh ngomong gitu, setidaknya Alhamdulillah masih ada pegangang uang sebelum kakak gajian, mungkin ini berkah dari kita memberikan pizza tadi langsung di jawab sama Allah tentang kerisauan hati menghadapi minggu depan jadi menang arisan deh, yah uda yuk kita makan malam
dulu, kakak uda laper nih"
Setelah sholat Isya aku berdoa, terima kasih yah Robb Engkau telah mengirimkan rezeki buat hamba, maafkan atas semua kelalaian hamba beribadah, semoga hamba termasuk orang yang bermanfaat untuk orang lain dan pandai bersyukur dalam segala keadaan.
Tamat
Senin, 17 Februari 2020
Mombassador SGM Eksplor Mampu Bersaing di Era Digital
Assalamualaikum Bunda Generasi Maju...
Menjadi seorang ibu itu memang unik, di samping kita harus mengurus anak dengan baik agar kelak menjadi bagian Anak Generasi Maju, ternyata ada lagi pengetahuan yang tak kalah penting yang kita butuhkan.
Acara Festival Bunda Generasi Maju |
Kira - kira adakah yang bisa menebak? sebelumnya yuk kita simak pertanyaan berikut.
Di jaman semua serba digital
seperti sekarang apakah penting buat kita para bunda belajar tentang dunia
digital?
Kalau menurutku jawabannya adalah PENTING BANGET !!!
Kenapa?
Karena tidak dipungkiri sekarang dunia digital itu melekat pada kehidupan kita sehari – hari, mulai dari anak - anak sampai nenek - nenek sekarang semua sudah sangat familiar dengan yang namanya handphone.
Pesan semua kebutuhan rumah tangga via online, pesan makanan, pesan ojek, bahkan ketika anak sakitpun kita langsung pesan obat dan konsultasi dengan dokter via HP.
Beruntung sekali setelah bergabung menjadi Mombassador SGM Eksplor banyak ilmu yang didapat, salah satunya adalah membekali para bunda Mombassador dengan ilmu yang bermanfaat, mengupayakan agar menjadi bunda Generasi Maju yang melek digital untuk mengikuti perkembangan zaman.
Mengikuti Kelas Blogger |
Dengan adanya kelas bunda menghadirkan pembicara yang pakar di bidangnya, sehingga sangat membantu para bunda menanyakan langsung apa keluhan yang di hadapi.
Semakin banyak ilmu, para Mombassador belajar cara membuat caption menarik agar para pembaca tertarik untuk mengetahui isi dari pesan yang di sampaikan, belajar cara membuat konten kreatif, belajar tekhnik mengambil foto agar terlihat lebih bagus, cara mengedit foto dengan berbagai aplikasi yang mudah di gunakan, dan cara menulis blog agar menjadi blogger yang baik.
Dari semua pelajaran yang di dapat, jika kita memperhatikan dengan benar, bisa langsung di terapkan akan menggiring kita menjadi BundaFluencer yang menarik.
Jujur tahun sebelumnya waktu pembukaan BundaFluencer aku tidak ikutan mendaftar, tapi sekarang setelah melihat perkembangan dunia digital yang mampu membuat suatu peluang yang ada dalam diri kita dan kemajuan para bunda yang sudah bergabung menjadi BundaFluencer, akhirnya akupun tertarik untuk mendaftar. Siapa tahu menjadi salah satu bunda yang beruntung menyandang gelar baru menjadi BundaFluencer.
Seminar Pertama Bunda Digital |
Buat semua Mombassador SGM Eksplor yuk ikutan daftar BundaFluencer, terpilih atau tidak itu ursan belakangan yah, yang penting sudah berusaha maju duluan, semangat terus menebar kebaikan.
Terima kasih Aku Anak SGM yang terus mendukung kami semua para Mombassador SGM Eksplor berkesempatan untuk mendapatkan banyak ilmu.
Oh iya buat bunda - bunda yang ingin tahu banyak info menarik seputar parenting, tumbuh kembang anak bahkan ada resep untuk si kecil di rumah silahkan mampir di Generasi Maju
Terima kasih untuk bunda yang sudah membaca, salam semangat!
#MombassadorSGMEksplor
#GenerasiMaju
Wassalammualaikum Wr Wb.
Rabu, 05 Februari 2020
Perjalananku Menjadi Seorang Mombassador SGM Eksplor
Assalamualaikum...
Hallo bunda hebat semuanya,
Insyallah semua dalam keadaan sehat yah!
Untuk bunda yang sudah mengenalku
di sosmed pasti sudah tau dong, kalau aku adalah seorang Mombassador SGM
Eksplor, karena setiap minggu pasti aku akan update tentang
berbagai info menarik parenting, edukasi, nutrisi yang berhubungan dengan Aku
Anak SGM.
Nah aku mau cerita nih bun, tentang
perjalananku saat terpilih menjadi bagian Mombassador SGM Eksplor Batch 6.
Mejadi salah satu panitia "Bunda Berbagi" |
Awal tahu tentang Mombassador SGM
Eksplor karena aku melihat FB Aku Anak SGM yang membagikan info tentang
kegiatan Mombassador dan kebetulan beberapa bunda yang bergabung itu sudah
menjadi temanku di FB, wah… kayanya seru juga tuh acaranya!
Mulailah aku mencari tahu tentang
apa sih Mombassador itu? Kira – kira kalau aku daftar juga bisa gak yah? Saat itu
moment yang pas karena Faeyza sudah berumur satu tahun, aku sangat membutuhkan
informasi tentang sufor yang tepat untuk anakku.
Ternyata yang mendaftar itu
jumlahnya tidak sedikit, ratusan bahkan sampai ribuan bunda, jadi ketika dapat kabar kalau aku salah satu bunda yang beruntung wajar dong
kalau merasa bangga menjadi bunda Generasi Maju pilihan yang menyandang gelar Mombassador SGM
Eksplor.
Setelah mengikuti beberapa tahap
seleksi para Mombassador diudang untuk datang langsung ke pabrik tempat
pembuatan susu SGM di Jogjakarta, senang pastinya dapat edukasi dan bonus jalan
- jalan, Yiepiiee!!!
Bertemu dengan para bunda dari
berbagai daerah benar - benar merasa mempunyai keluarga baru yang menyenangkan.
Nah setelah kepulangan dari Jogja
ternyata semakin banyak lagi ilmu bermanfaat yang aku dapatkan, mengikuti
berbagai kegiatan offline dan mengikuti kulwap online secara langsung menambah wawasanku.
Kegiatan Offline Mombassador SGM
Eksplor yang sudah saya Ikuti di antaranya adalah :
1. Diundang seminar “Menggali
Potensi Bunda di Era Digital dalam Mendukung Generasi Maju”
2. Menjadi panitia “Bunda Berbagi”
menyalurkan bantuan dana dan berbuka bersama anak yatim di panti asuhan.
3. Mengikuti kelas Bunda SGM Eksplor
tentang cara membuat feed IG menjadi menarik.
4. Mengikuti kelas Bunda SGM Eksplor
“Optimasi Blog untuk Menjemput Peluang” bersama Teh Ani Berta. Berkat ikut kelas ini jadi sekarang jiwa menulisku seakan berkobar lagi.
5. Menjadi Panitia acara “Festival
Bunda Generasi Maju” mengumpulkan para bunda hamil di daerah Bogor untuk
mendapat edukasi tentang nutrisi yang tepat sebagai langkah awal dukung
generasi maju.
Selain mengikuti acara tersebut
masih banyak juga kegiatan online yang bermanfaat seperti mengikuti program
Poin Prestasi banyak benefit yang di dapat asalkan kita konsisten dan
mengikuti ketentuan yang berlaku.
Seminar Pertama yang Aku datangi |
Tak terasa sudah tiga tahun aku bergabung menjadi Mombassador SGM Eksplor, tentunya sangat berharap bukan hanya aku saja yang mendapatkan kesempatan belajar ini, bunda hebat lainnya juga harus mendapatkan kesempatan yang sama.
Untuk bunda yang tertarik bergabung sstttt... aku kasih bocoran nih silahkan di pantau facebook Aku Anak SGM aktif like dan share setiap postingan karena ada kabar baiknya Mombassador akan membuka kembali kesempatan untuk para bunda bergabung batch 8, tunggu apalagi jangan sampai kelewatan.
Dapatkan juga info menarik tentang tumbuh kembang, parenting dan info menarik lainnya di Generasi Maju
inilah wajah bunda Mombassador Batch 6 |
Jangan lupa mampir lagi yah, next
pasti akan ada pembahasan menarik lainnya
Terima kasih sudah membaca. #GenerasiMaju #MombassadorSGMEksplor
Wassalamualaikum Wr Wb.
Selasa, 04 Februari 2020
Banyakan Mana Uang Buat Kondangan Atau Buat Ngelayat?
Assalamualaikum sahabat dunia mayaku...
Kemarin sempat baca tulisan orang ada yg membahas tentang memberikan sumbangan, mana yg harus didahulukan dan mana yg paling banyak diberikan antara orang kondangan, orang meninggal, orang yg kena bencana, atau orang sakit?
Yuk kita bahas sama - sama uang sumbangan yang kita berikan
1. Orang kondangan berikanlah seiklhlasnya dan sewajarnya saja sesuai dgn kemampuan jgn sampai ngutang gara - gara mau kasih banyak. atau budaya malu karena dulu waktu kita ada acara dia kasih seratus setidaknya sekarang aku kasih seratus juga ahhh, padahal tidak mesti harus terbebani seperti itu, kita mengundang orang bukan untuk mendapat imbalan bahkan seperti membayar hutang.
2. Orang meninggal sebaiknya berikan lebih dari saat kita memberikan untuk kondangan minimal sama nominalnya, jgn sampai kondangan kasih seratus ribu pas ada yang meninggal malah dikasih kasih sepuluh ribu, Karena org meninggal itu gak ada persiapannya apalagi yg ekonomi pas - pasan kecuali orang yang sudah tajir melintir.
Giliran kondangan pake amplop tulis nama, giliran sumbangan org meninggal ada uang receh digabungin satu amplop aja dengan yg lain.
3. Orang kena bencana, berilah semampu yg kita punya, ada duit kasih duit ada barang layak pakai dan bersih kasih aja, tapi jangan ngasih barang yg sudah sobek tidak layak pakai itu menyengsarakan bagian sortir aja, gak terpakai juga nantinya, kalau ada yg baru. lagian kasihan orang pas mau pakai sobek coba dipikir klo kita sendiri yg mendapatkannya, Gmn rasanya?
4. Orang sakit Nah ini bagian yang sangat penting untuk diberikan sumbangan, Karena orang sakit itu membutuhkan biaya untuk berobat kalau orang kaya biaya tidak masalah kembali ke org yang kemampuannya minim mana ada dana persiapan ketika sakit, meski skrg sdh ada BPJS tapi biaya wara Wiri ke RS itu juga tdk sedikit. jangan terbalik lagi nominalnya dibanding saat kondangan kalau bisa yah lebih, berikan sesuai dengan kemampuan kita seikhlas - ikhlasnya.
Alhamdulillah jadi pengingat diri sendiri
Entah benar apa ga infonya tp setidaknya saya setuju.
Saling membantu untuk kebaikan,
Dan semoga bermanfaat untuk dibaca.
Langganan:
Postingan (Atom)