Pengalaman pribadi itu memang akan terkenang sepanjang masa, ada kisah lucu, sedih, suka duka menjadi satu, membuat aku semakin kuat menjalalani hidup.
Sekitar tahun 2005
Waktu itu aku kerja sambil kuliah, masuk kerja dari jam 10.00 sampai jam 16.30. langsung lari - lari cuss naik metro mini berangkat ke kampus, karena aku kuliah malam masuk jam 17.00 pulang jam 21.00.
Setiap hari pulang kerja berpacu dengan waktu agar tidak terlambat kuliah.
Seperti biasa senin kamis aku biasakan untuk berpuasa, di samping tujuannya untuk beribadah pastinya manfaat lainnya yaitu buat penghematan.
Yah jadi anak kost itu harus pintar - pintar mengatur keuangan, karena aku membiayai hidup sendiri, dan bayar uang kuliah juga sendiri, jadi aku harus bisa mandiri.
Seperti saat itu hari jum"at aku tetap berpuasa ini sengaja aku lakukan dari SD setiap sedang menghadapi ujian aku selalu berpuasa dan tetap berlangsung sampai aku kuliah.
Hari terakhir ujian semester ahhh... Lega rasanya semoga hasilnya memuaskan, tadi waktu Maghrib aku berbuka puasa hanya dengan air putih dan sebungkus roti. Aku sengaja menunda makan nanti saja beli nasi padang pakai gulai kepala ikan mas dekat kost - an. Karena tadi ada teman di kelas yang bawa nasi padang kebetulan dia berkerja di sana, dan bau wanginya menyebar di seluruh ruangan, duh enaknya.
Kenapa aku memilih nasi padang, karena aku lebih suka nasi peraknya yang tidak gampang basi di banding nasi warteg, dan kalau di bungkus jelas lebih banyak dari pada makan di tempat, iya kannn?
Pulang kuliah, turun dari metro mini, aku berjalan dengan cepat menuju nasi padang, ada dua orang yang sedang mengantri juga, ku lirik gulai kepala ikan mas tinggal satu, aku menelan ludah berharap kedua pelanggan itu tidak membelinya.
Sambil mengantri ku buka tasku dengan berdebar ku lihat tas sudah terbuka, deg..
deg... Bolak balik ku buka selah - selah tas namun tak ku temukan dompetku.
Padahal tadi sore pas belanja roti aku ingat banget aku masih bawa dompet dan isinya uang seratus ribu beserta beberapa pecahan lima ribuan. Di dalam metro mini aku membayar ongkos hanya membuka kantong kecil di bagian belakang tas jadi aku tidak membuka dompet.
Dan sekarang dompet tersebut sudah raib, beserta kartu ATM, KTP dan surat - surat lainnya. Astaghfirullah apa aku kecopetan? atau dompetnya terjatuh? entahlah.
Lemes seketika, ku buka resleting kantong tasku dan hanya ketemu uang dua ribu itupun uang koin pecahan lima ratusan.
Sekarang giliran ku di tanya sama uda yang melayani.
"Mba mau pesan apa?"
"Eh iya.. hmmm...Uda boleh ga pesan nasinya aja dua ribu, tapi di kasih kuah gulai ikan mas dan sedikit bumbu rendang?"
"Oh... boleh mba, mau sekalian di kasih daun singkong dan timun ga?"
"Hmm.. boleh kalau harganya ga nambah lagi?"
"Ok" dengan cepat si uda membungkus nasi padang pesananku.
Sampai di kost an aku langsung cuci tangan dan makan dengan lahap, masyallah nikmat banget rasanya, nasi habis tak tersisa sebutirpun. Masih terbayang nikmatnya andai di tambah kepala ikan mas, ahh sudahlah yang penting sudah kenyang.
Hekkk... Alhamdulillah puas rasanya, mau langsung sholat isya perut masih begah banget. Tiba - tiba bunyi petir Tarr...
"Astahfirullah" petirpun menyambar menggetarkan jendelaku yang ikut bergetar. Aku meringkuk ketakutan.
Hujan mulai rintik, oh iya aku lupa kalau di jemuran ada pakaianku yang sudah 3 hari belum diangkat.
Buru - buru ku angkat pakaian yang rasanya adem itu, ntah sudah berapa kali dia kena panas dan hujan.
Ku letakan pakaianku di atas tempat tidur dan aku segera wudhu untuk sholat isya, jangan heran yah aku mandinya sehari hanya sekali pagi saja.
Habis sholat isya rasanya sudah sangat mengantuk, tapi melihat tumpukan baju kalau ga segera di lipat akan tambah kusut dan susah di setrika.
Ku hidupkan tv biar mengurangi rasa kantukku, di temani acara yang menampilkan Rossa membuatku ikut bersenandung.
Tiba - tiba meraba kantong celana ada bunyi kresek - kresek, pas ku buka ternyata aku menemukan uang seratus ribu yang sudah mengering dan keras gara - gara basah dan kering saat di cuci.
Ya Allah rezeki, Alhamdulillah ku buka hati - hati uang tersebut biar ga sobek, lalu jingkrak - jingkrak mengikuti lagu - lagu Rosa. Bahagia bagaikan menemukan harta karun.
Setidaknya amaannn sampai beberapa hari ke depan ga akan kelaparan, dan ga ngutang gara - gara ga punya uang. Sebelum aku mengurus surat - surat dan ATM ku yang hilang.
Terima kasih ya Allah pertolongan yang tepat di saat yang tepat.
Mencoba mengikhlaskan untuk orang yang menemukan ataupun sengaja mengambil dompetku, mungkin kamu lebih membutuhkan saat itu. Dan semoga bermanfaat.
Untuk teman atau adik yang sedang menimba ilmu di perantauan, tetap semangat, selalu berpegang prinsip dan libatkan Tuhan di segala kegiatan, mudah -mudahan akan indah pada waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar